Dua minggu yang
lalu folding bike traveler sedang
bersepeda menjelajahi ibu kota Jakarta, Kota yang kesibukannya tidak pernah
berhenti, untuk yang berencana bertraveling ke Jakarta atau memang tinggal di Jakarta,
ada yang pernah dengar nama Megaria atau Metropole 21? Ya, bioskop tua yang
menjadi saksi sejarah Batavia lama, juga tempat berkumpulnya
mahasiswa-mahasiswa untuk membentuk pergerakan aksi pada jamannya, sebelumnya
beberapa tahun silam Bioskop Megaria ini sempat dikabarkan akan dijual dan
dirobohkan, namun untungnya tidak jadi terlaksana, semenjak berpindah tangan ke
21 group, Bioskop Megaria akhirnya berganti nama menjadi Metropole 21, letaknya
berada di Jl. Diponegoro, Senen, Jakarta Pusat tidak jauh dari St. Kereta Cikini,
cukup dengan bersepeda sepuluh menit dari St. Kereta dan terminal Gambir,
karena dengan kebijakan baru kereta, Commuter line tidak berhenti di St. Gambir
sehingga untuk mencapai tempat ini lebih efisien dengan bersepeda atau kendaraan
lain seperti ojek dan bajai.Gedung bioskop lama ini juga selain menyimpan
cerita sejarah yang sangat panjang, juga menyembunyikan makanan enak yang perlu
dicoba jika sedang bertandang ke Jakarta.
Namanya adalah
Pempek megaria, pempek yang sudah ada sejak kakek dan nenek kita tinggal,
tempat makan yang perjalanannya sama panjang dengan sejarah Bioskop Megaria itu
sendiri. Apa yang terbersit di pikiranku saat pertama kali mendengar kata Pempek
Megaria? Sebuah tempat, dengan ruangan yang berwarna putih tua, dan lantai
berporselen coklat, serta tempat duduk kayu klasik dengan kipas-kipas besar
yang berputar pelan di atasnya, lengkap dengan pelayan yang bergaya eighties, sungguh tempat bernostalgia
yang menyenangkan. Namun, waktu yang telah berjalan juga ternyata banyak
merubah tepat makan pempek yang kabarnya paling enak di Jakarta ini, sekilas
tempat makan ini sekarang sama seperti layaknya Foodcourt atau tempat makan di
sekitaran Bioskop, dengan pendingin udara dan kaca-kaca besar, tempat ini
sekarang dibuat agar lebih dapat memanjakan penikmatnya, pada siang hari saat
aku berkunjung ruangannnya cukup ramai dan hampir semua meja penuh, beruntung
dapat dua kursi yang tepat menghadap ke jendela.
Pempek disini
harganya berkisar antara Rp.10.000 – Rp.50.000 per porsinya, banyak macam
pempek yang dijual disini mulai dari kapal selam, kulit, adaan, dan masih
banyak lagi. selain pempek, ada juga bakmie Megaria dan rujak yang dijual di
counter tepat di sebelahnya yang dapat disandingkan sebagai teman makan pempek.
yang membuat pempek disini enak adalah adonan pempek, taburan udang dan
kuahnya, itu semuanya enak, kuah asamnya tidak begitu menyengat dan terasa
ramah di lidah, pempeknya sendiri wangi dan tidak begitu asin dengan besar
pempek yang pas, asinnya diimbangi oleh taburan udang kecil diatas pempeknya,
satu porsi yang berisi dua hingga tiga pempek cukup untuk membuat perut kenyang
selama pertunjukan bioskop, pempek Megaria ini buka dari Senin sampai Minggu:
10:00 sampai 22:00 WIB, biasanya penuh pada saat jam istirahat makan siang dan
makan malam.
Jadi jika sedang
berjalan-jalan atau berwisata ke Jakarta, jangan lupa coba pempek megaria ini,
tempatnya nyaman dan cukup mudah dijangkau, dengan bersepeda sepuluh menit dari
stasiun Gambir kita bisa merasakan berkunjung ke gedung Bioskop bersejarah dan
makan Pempek terenak di Jakarta. Selama dua hari di jakarta, selain pempek
Megaria juga masih banyak wisata kuliner dan sejarah yang dapat dinikmati, next
post mari membahas tentang sesuatu yang dingin dan enak untuk Jakarta yang
panas, Es krim yang juga bersejarah dan terkenal dengan Spagheti Ice creamnya: Ragusa.
Photo by: adiitoo.com
Mauukk :)
BalasHapus