Selasa, 25 Maret 2014

Jakarta Ibu Kota yang pelupa

Jakarta, Ibu kota yang pelupa

Soundtrack Song: Tulus – Tanggal Merah

Overview

Wisata di ibu kota? Ngapain? Jakarta kota yang sibuk, apa mereka sempat memikirkan bagian pariwisata? Walau sebenarnya banyak tempat-tempat wisata yang bisa dikembangkan. Penduduk Jakarta sendiri lebih memilih untuk berlibur ke luar kota ketimbang Jakartanya sendiri. Jakarta terlalu lupa untuk mengingat sejarahnya yang panjang dan memukau. Dahulu, jakarta adalah kota terindah di Asia. Kini merupakan kota paling kumuh ke tiga. Banyak yang menyenangkan dari Jakarta, selain hiburan di gedung-gedung tinggi yang menjulang. Mulai dari pelabuhan perdagangan yang ramai dulu, Sunda Kelapa. hingga etnis asli jakarta yang nampaknya hilang terbaur berbagai etnis yang mencari penghidupan di Ibu Kota Indonesia tercinta. Folding Bike Traveler edisi pertama ini sudah mengitari Ibu kota. Mendapatkan hal-hal menyenangkan yang tersisa dari ex Batavia. Berjalan-jalan di Kota tua, menyusuri Pelabuhan Sunda Kelapa. Mencicipi makanan dan minuman khasnya yang bersembunyi di antara belahan gedung-gedung tinggi dan di ujung samudera. Hingga bertemu etnis asli Jakarta di Perkampungan aslinya. Folding Bike Traveling Episode pertama!

Karakter kota             : Metropolitan, Kota Pesisir, Sibuk, memiliki banyak monumen, dengan 
                                     lalu lintas kota yang cepat, etnis yang beragam
Budaya                       : 2
Alam                           : 1
Sejarah                       : 3
Kuliner                         : 3
Bike Friendly rating    : 2
Rekomendasi             : Wisata museum Jakarta Kota
   Wisata pendidikan TMII
   Teater dan Planetarium TIM
   Makan Seafood di Pelabuhan muara angke,
   Eskrim Italia Ragusa
   Pempek dan bioskop Metropole 21 (Megaria)



Beware of

Jalur Macet
Ternyata macet di Jakarta bukan mitos! Jika aku selama ini memperhatikan macetnya Jakarta di televisi. Macet Jakarta benar-benar nyata. Jadi, hindari jalur-jalur macet agar lebih aman. Jakarta belum memiliki banyak Jalur Sepeda. Jadi bersiaplah berbagi dengan kendaraan-kendaraan yang lebih kencang. Don’t forget to turn on your light and wear your helmet. Atau alternatif lain: fold your bike, gunakan busway.

Tips here

Cek Kalender
Berhubung Jakarta adalah ibu negara. Banyak event atau expo-expo keren untuk di datangi yang diadakan di Jakarta. Saat aku datang, salah satu Orkestra mahasiswa sedang menggelar pertunjukan sebelum bertandang ke Australia. Jadi, tak ada salahnya mampir kan? Cek tanggal berangkat dan acara apa yang mungkin akan berlangsung saat pergi ke Jakarta, mention akun twitter jakarta,  atau tanya pusat turis setempat.

Seribu Terminal

Banyak jalan menuju Jakarta, namun tempat perhentian di Jakarta juga sama banyaknya. Jika datang dari luar kota menggunakan kereta, Stasiun yang mungkin adalah Gambir, Senen, atau Manggarai dan Jatinegara. Jika menggunakan Bus, tanyakan pemberhentian akhirnya di Jakarta. Mungkin Kampung Rambutan, Lebak bulus, atau terminal yang lain. Hafalkan Juga Landmark-landmark penting dan jarak dari terminal. Capable menggunakan sepeda atau harus berganti angkutan lain agar tidak tersasar dan punya tujuan begitu sampai.

Tunggu update blog selanjutnya.

2 komentar:

  1. Jakarta banyaj museum dan saya blm tertarik mengunjungin nya hehehe ... Termasuk orang yg ngak suka ke museum ;-(

    BalasHapus
  2. Buat saya sih Bang, Jakarta itu klo buat Bike Traveling:

    1. Budaya = 1/5. Jarang ada budaya Betawi yang dilihat sepanjang jalan.

    2. Alam = 1/5. Nggak ada curug, nggak ada hutan, sungainya kotor. :(

    3. Sejarah = 3/5. Setuju lah sama Abang, asalkan tu bangunan Belanda nggak dibuldozer aja sama pengembang2 nakal.

    4. Kuliner = 5/5. Bukan rasanya sih, tapi menurut saya ragam kuliner di Jakarta lebih banyak dibanding kuliner di daerah.

    5. Bike Friendly Rating = 1/5. Karena saya nggak terbiasa nyepeda di Jakarta, dulu pernah nyaris keserempet Metro Mini ngejar setoran, duh!

    BalasHapus